Jamur Beracun Di Dunia Serta Efeknya
Jamur Beracun Di Dunia Serta Efeknya
1. Death Cap (Amanita phalloides)
Inggris adalah negara dimana jamur Death cap paling banyak memakan korban. Jamur ini masih termasuk genus Amanita yang berarti masih memiliki hubungan dengan Destroying angels. Nama ilmiah dari Death cap adalah Amanita phalloides. Efek samping dari Death cap juga sama dengan Destroying angels.
Beberapa jam setelah masuk ke dalam tubuh, Death cap dapat mengakibatkan sejumlah efek seperti muntah-muntah, diare, dan rasa sakit di perut. Ketika semua efek hilang dan mengira sudah akan sembuh, barulah efek mematikannya muncul. Orang akan meninggal akibat gagal ginjal dan hati. Mau tahu lebih kabar buruknya lagi? Tak ada obat untuk Death cap.
2. Deadly Dapperling (Lepiota brunneoincarnata)
Ada banyak jamur mematikan yang dinamakan death, salah satunya yakni jamur Deadly dapperling. Dan bila sudah ada unsur death di suatu jamur, itu sudah sinyal keras bahwa jamur tersebut adalah jamur mematikan yang tidak boleh dikonsumsi meski kalian sedang lapar. Wilayah Eropa dan Asia adalah wilayah dimana jamur Deadly dapperling sering ditemukan.
Memiliki nama ilmiah Lepiota brunneoincarnata, jamur ini dianggap mematikan karena mengandung racun amatoxins. Wujudnya yang memiliki kemiripan dengan jamur yang bisa dimakan membuat banyak orang terkecoh dan memakannya. Keracunan hati adalah gejala yang ditimbulkan apabila memakan jamur Deadly dapperling. Bila dibiarkan, bisa berakibat lebih fatal lagi.
3. Destroying Angels (Amanita virosa)
Nama yang keren bukan jaminan jamur itu aman untuk dikonsumsi. Destroying angels adalah salah satunya dari jamur dengan nama yang keren tapi malah mematikan. Memiliki nama ilmiah Amanita virosa. Jamur ini biasa ditemukan di antara pepohonan, terutama di Pohon Beech, dengan kondisi tanah yang agak berlumut.
Bulan Juli sampai November adalah bulan subur dimana jamur Destroying angels tumbuh. Efek samping setelah memakan jamur Destroying angels akan muncul beberapa jam setelahnya. Tak lama setelah dimakan, orang akan muntah, diare, dan sakit perut. Setelah itu, ketika merasa efeknya sudah hilang, beberapa hari kemudian orang tersebut akan meninggal karena gagal ginjal atau hati. Tak ada penawar untuk Destroying angels.
4. Conocybe Filaris
Ketika kalian berada di dalam hutan dengan stok makanan yang sudah habis, jangan pernah sembarangan memakan hal yang ada di hutan, jamur misalnya. Salah mengidentifikasi jamur dan sampai memakannya, bisa berakibat fatal. Apalagi jika kalian mengkonsumsi jamur bernama Conocybe filaris.
Dilihat dari bentuknya yang terlihat aman, jamur ini sebenarnya adalah jamur yang sangat berbahaya. Banyak ditemukan di daerah Barat Laut Pasifik, Conocybe filaris mengandung zat berbahaya mycotoxins. Efek samping memakan jamur ini bisa muncul setelah 6 sampai 24 jam kemudian. Flu perut, gangguan gastrointestinal, dan berujung dengan gagal ginjal serta hati adalah efek samping dari Conocybe filaris.
5. Podostroma Cornu-Damae
Asia adalah benua dimana surganya untuk jamur langka, Podostroma cornu-damae. Tak seperti jamur lainnya, jamur ini bentuknya sangat unik. Berbentuk panjang dan berwarna oranye atau merah seperti sayur wortel. Sudah ada banyak kasus yang melibatkan jamur Podostroma cornu-damae di Jepang dan Korea.
Jamur berwarna oranye atau merah ini mengandung racun yang sangat mematikan bernama trichothecene mycotoxins. Siapapun orang yang memakan jamur ini akan langsung mengalami kegagalan di beberapa organ tubuhnya. Pdostroma cornu-damae bisa memberikan gejala seperti sakit peru, kulit mengelupas, rambut rontok, tekanan darah rendah, nekrosis hati, gagal ginjal parah, dan kematian.
Komentar